Disdikbud Kabupaten Pasuruan Gelar Bimtek dan Sosialisasi Dapodik serta Penanganan Anak Tidak Sekolah
Pasuruan,kabar99news.com,–Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pasuruan terus berupaya meningkatkan kualitas tata kelola pendidikan di daerahnya. Salah satunya melalui kegiatan bimbingan teknis (bimtek) dan sosialisasi pengelolaan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) serta mekanisme penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) yang digelar pada Rabu (5/11) di salah satu hotel di Tretes, Kecamatan Prigen.
Kegiatan ini diikuti oleh 58 peserta yang terdiri dari guru dan operator sekolah dasar (SD) negeri maupun swasta se-Kabupaten Pasuruan.
Acara dibuka langsung oleh Kepala Disdikbud Kabupaten Pasuruan, Tri Krisni Astuti, yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran data Dapodik dalam menentukan arah kebijakan pendidikan nasional.
“Data yang diinput oleh operator menjadi pedoman atau dasar dalam berbagai kebijakan. Mulai dari penyaluran dana bantuan operasional sekolah (BOS) hingga perencanaan peningkatan mutu pendidikan,” jelas Tri Krisni.
Menurutnya, akurasi data Dapodik tidak hanya berpengaruh pada pendanaan, tetapi juga berkaitan erat dengan verifikasi dan validasi (verval) data anak putus sekolah dan anak tidak sekolah (ATS). Dari hasil verval tersebut, Disdikbud dapat memperoleh data valid dan menyeluruh mengenai kondisi pendidikan di Kabupaten Pasuruan.
“Dari data valid inilah nantinya kami bisa memetakan hambatan yang terjadi dan mencari solusi terbaik untuk menekan angka anak tidak sekolah di daerah kita,” tambahnya.
Kegiatan bimtek dan sosialisasi ini berlangsung selama tiga hari dengan menghadirkan narasumber berkompeten dari berbagai lembaga, di antaranya Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Timur, serta dari Disdikbud Kabupaten Pasuruan sendiri.
Melalui kegiatan ini, Disdikbud berharap para peserta dapat meningkatkan kemampuan dalam mengelola Dapodik secara profesional dan akurat, sekaligus memperkuat sinergi dalam upaya penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) menuju Kabupaten Pasuruan bebas anak putus sekolah.(Adf)

