Cegah Banjir, Pemkab Pasuruan Normalisasi Sungai dan Saluran Air di 20 Titik

1000739161

Pasuruan,kabar99news.com,–Menjelang datangnya musim hujan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan terus menunjukkan komitmennya dalam mengantisipasi potensi banjir. Melalui Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya, dan Tata Ruang (DSDA-CKTR), Pemkab Pasuruan melakukan kegiatan normalisasi sungai dan saluran air di 20 titik strategis yang tersebar di berbagai wilayah.

Plt. Kepala DSDA-CKTR Kabupaten Pasuruan, Santi, melalui staf Bidang SDA, Alif Junaidi, mengatakan bahwa normalisasi dilakukan secara rutin sebagai bentuk kehadiran pemerintah untuk membantu masyarakat dan meminimalisir potensi banjir di wilayah rawan.

“Normalisasi ini sudah dimulai sejak awal Oktober 2025 dan ditargetkan selesai dalam waktu 18 bulan,” ujar Alif, Rabu (15/10/2025).

Menurutnya, kegiatan normalisasi mencakup pengerukan dasar sungai, pelebaran alur, dan pembenahan tanggul di titik-titik rawan luapan air. Untuk mempercepat proses, pemerintah daerah menyiagakan empat alat berat yang ditempatkan di dua wilayah utama, yakni dua unit di Gempol dan dua unit di Kedawung, Grati.

Di era kepemimpinan Bupati Rusdi Sutejo, Pemkab Pasuruan mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,2 miliar untuk kegiatan normalisasi sungai dan Rp2,4 miliar untuk normalisasi manual atau swakelola. Alokasi anggaran ini menjadi bentuk nyata dukungan pemerintah dalam menjaga infrastruktur pengendali banjir.

Meski demikian, pelaksanaan kegiatan di lapangan tidak lepas dari berbagai kendala, salah satunya keterbatasan sarana. Dari total sembilan unit alat berat yang dimiliki, satu unit mengalami kerusakan berat dan empat unit lainnya sedang dalam perawatan, sehingga saat ini hanya empat unit yang dapat beroperasi.

“Hingga Oktober 2025, Bidang SDA telah melaksanakan normalisasi di 20 titik sungai dengan total panjang mencapai 22 kilometer,” jelas Alif.

Ia menambahkan, penentuan lokasi normalisasi tidak hanya berdasarkan skala prioritas, tetapi juga menindaklanjuti aduan masyarakat. Prosesnya dimulai dari pengajuan permohonan oleh desa, kemudian dilanjutkan dengan survei lapangan untuk memastikan kondisi dan kebutuhan di lokasi.

“Semua pelaksanaan disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang tersedia. Kami juga berharap masyarakat ikut berpartisipasi dan mendukung kegiatan ini, misalnya dengan tidak membuang sampah ke sungai,” pungkasnya.

Dengan langkah antisipatif ini, Pemkab Pasuruan berharap risiko banjir dapat ditekan seminimal mungkin, sehingga masyarakat dapat merasa lebih aman dan nyaman saat musim hujan tiba.(Adf)

Leave a Reply

Kontak Pengaduan?