Angka Konsumsi Ikan di Kabupaten Pasuruan Terus Naik, Edukasi Gemar Makan Ikan Gencar Dilakukan

Oplus 131072

Pasuruan,kabar99news.com, – Dalam empat tahun terakhir, angka konsumsi ikan (AKI) di Kabupaten Pasuruan terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan data Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan, pada tahun 2020 AKI tercatat sebesar 38,24 kg/kapita/tahun. Setahun kemudian naik signifikan menjadi 47,74 kg/kapita/tahun, lalu meningkat lagi pada 2022 menjadi 54,6 kg/kapita/tahun.

Kenaikan ini berlanjut pada 2023 dengan capaian 59,03 kg/kapita/tahun, dan di tahun 2024 kembali naik menjadi 62,97 kg/kapita/tahun. Capaian tersebut bahkan melampaui rata-rata AKI Provinsi Jawa Timur yang sebesar 53,3 kg/kapita/tahun serta AKI nasional sebesar 58,76 kg/kapita/tahun.

Plt Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan, Soegeng Soebijanto, mengungkapkan rasa syukurnya atas capaian ini.

“Alhamdulillah AKI di Kabupaten Pasuruan terus meningkat dalam empat tahun terakhir. Semoga di tahun-tahun mendatang juga tetap naik,” ujarnya, Jumat (8/8/2025).

Untuk tahun 2025, Dinas Perikanan menargetkan AKI mencapai 63,94 kg/kapita/tahun. Berbagai program pun dijalankan bersama Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) yang diketuai oleh drg. Merita Ariestya Yudi. Kegiatan meliputi edukasi Gemarikan (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) yang menyasar anak-anak PAUD, TK, SD, hingga ibu rumah tangga.

Salah satunya dilaksanakan di SDN Jeruk Purut 2 Gempol, di mana Dinas Perikanan bersama Forikan mengedukasi puluhan pelajar tentang manfaat makan ikan.

Ketua Forikan Kabupaten Pasuruan, drg. Merita Ariestya Yudi, menegaskan pentingnya mengenalkan ikan sejak dini.
“Bukan dimulai dari usia dewasa, tapi sejak anak-anak agar mereka terbiasa dan suka makan ikan. Kandungan gizinya sangat baik untuk tumbuh kembang anak,” terangnya.

Dalam kegiatan tersebut, Merita membagikan es krim dan mie lidi berbahan dasar ikan patin. Menariknya, jajanan sehat itu justru disukai anak-anak.

“Saya kaget, ternyata anak-anak sangat suka, bahkan ada yang minta lebih dari satu. Rasanya enak, ini saya juga baru tahu ada es krim dari ikan patin,” ungkapnya sambil tersenyum.

Forikan bersama Dinas Perikanan berkomitmen menggelar sosialisasi dan edukasi keliling di 24 kecamatan, terutama di wilayah yang menjadi lokus stunting. Harapannya, pola makan masyarakat dapat berubah, dari yang awalnya kurang mengonsumsi ikan menjadi menjadikan ikan sebagai lauk utama.

“Agar anak-anak kita tumbuh sehat, kuat, dan cerdas dengan kebiasaan makan ikan,” pungkasnya.(Adf)

Leave a Reply

Kontak Pengaduan?