Produksi Ikan Tangkap di Pasuruan Naik Drastis, Tapi Harga Jual Malah Turun

F Nelayan Ikan 1 Zubaidillah 2220839557

Pasuruan,kabar99news.com,– Produksi ikan tangkap di Kabupaten Pasuruan sepanjang semester pertama tahun 2025 mencatatkan tren positif. Namun sayangnya, kenaikan jumlah tangkapan ini tidak diiringi dengan peningkatan harga jual di pasaran.

Berdasarkan data dari Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan, total hasil tangkapan nelayan dari sepanjang pantai utara Pasuruan mencapai 11.930,8 ton selama periode Januari hingga Juni 2025. Jumlah ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pada triwulan I (Januari-Maret), produksi ikan tangkap tercatat sebesar 4.826,3 ton. Sedangkan pada triwulan II (April-Juni), produksinya melonjak tajam menjadi 7.104,5 ton.

Namun, peningkatan produksi ini tidak diikuti oleh peningkatan nilai ekonomi. Justru sebaliknya, harga jual ikan di pasaran mengalami penurunan. Pada triwulan pertama, rata-rata harga ikan per ton masih berada di angka Rp 12.865.000. Sedangkan pada triwulan kedua, harga turun menjadi Rp 10.700.000 per ton.

Jika dikalkulasi secara total, nilai ekonomi produksi ikan tangkap semester I 2025 mencapai sekitar Rp 133,47 miliar, dengan rincian Rp 62,07 miliar pada triwulan I dan Rp 71,01 miliar pada triwulan II.

Plt Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan, Soegeng Soebijanto, menyampaikan bahwa lonjakan produksi ikan tangkap ini disebabkan oleh kondisi cuaca laut yang lebih bersahabat, khususnya pada periode April hingga Juni.

“Memang dari sisi produksi kita naik signifikan. Karena kondisi laut yang mendukung. Tapi hukum pasar berlaku, ketika pasokan melimpah, harga justru menurun,” ungkap Soegeng.

Ia menambahkan, peningkatan jumlah tangkapan tidak serta merta menjamin peningkatan kesejahteraan nelayan. Sebab, anjloknya harga ikan menyebabkan pendapatan nelayan tidak setinggi yang diharapkan.

Melihat kondisi ini, Dinas Perikanan akan mendorong berbagai solusi jangka menengah dan panjang. Salah satunya adalah memperkuat sektor hilirisasi, seperti pengolahan dan pemasaran hasil laut agar nelayan tidak selalu bergantung pada harga pasar musiman.

Selain itu, peningkatan daya tampung dan efisiensi sistem distribusi juga menjadi perhatian agar hasil tangkapan nelayan bisa terserap pasar secara maksimal dengan harga yang layak.

Pemerintah daerah juga diharapkan terus memperkuat kerja sama dengan pelaku industri perikanan, koperasi nelayan, hingga platform digital untuk mempermudah akses pasar bagi hasil laut dari Pasuruan.(Adf)

Leave a Reply

Kontak Pengaduan?