Suasana Upacara di Pemkab Pasuruan Memperingati Hari Pendidikan Nasional

Pasuruan,kabar99news.com,–Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) bukan sekadar peringatan tahunan, tapi menjadi momen refleksi akan pentingnya ilmu untuk masa depan. Untuk itu, di momen ini masyarakat dapat saling membagikan kata-kata motivasi untuk lebih meningkatkan semangat belajar.
Peringatan Hari Pendidikan Nasional merupakan momentum bagi tenaga pendidik untuk terus meningkatkan dedikasi, komitmen dan semangat dalam memberikan layanan pendidikan terbaik, bermutu dan berkemajuan bagi seluruh anak didik. Hal itu mengacu pada amanat konstitusi Undang-Undang Dasar 1945 yang menegaskan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.
Disampaikan pada saat memimpin upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2025 di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pasuruan di halaman Kantor Bupati, Komplek Perkantoran Kabupaten Pasuruan, Gus Shobih demikian biasanya Wakil Bupati akrab disapa menyebutkan tentang tantangan dunia pendidikan di era disrupsi. Seperti halnya yang disebutkan di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu.
“Sesuai amanat konstitusi, tidak boleh ada diskriminasi atas dasar agama, fisik, suku, bahasa, ekonomi, jenis kelamin, domisili dan sebab lainnya yang menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan memperoleh pendidikan. Karena pendidikan adalah hak asasi dan hak sipil yang melekat dalam diri setiap insan. Baik sebagai pribadi maupun warga negara,” tandasnya pada saat membacakan amanat pidato Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (RI), Abdul Mu’ti.
Lebih lanjut disampaikan, dibutuhkan kerjasama semua pihak baik pemerintah, orang tua, masyarakat, dunia usaha dan media massa untuk memajukan dunia pendidikan. Pemerintah sebagai penyelenggara negara tidak dapat bekerja sendiri karena keterbatasan sumberdaya dan sumberdana. Sehingga memerlukan dukungan dan partisipasi agar pendidikan sebagai layanan publik dapat berperan mengantarkan anak-anak menjadi generasi hebat dan kuat.
“Dalam konteks kebangsaan, pendidikan adalah sarana mobilitas sosial-politik yang secara vertikal mengangkat harkat dan martabat bangsa. Karena itu sangat tepat ketika Presiden Prabowo menempatkan pendidikan sebagai prioritas sekaligus berkomitmen membangun sumberdaya manusia kuat sebagai aktor dan agen perubahan, mengantarkan Indonesia menjadi bangsa dan negara yang adil dan makmur,” imbuhnya.
Ditambahkan Gus Shobih, melalui pendidikan, Presiden Prabowo berkomitmen memutus mata rantai kemiskinan. Sekaligus memajukan pendidikan melalui revitalisasi sarana-prasarana pendidikan, pembelajaran digital dan peningkatan kualitas, kualifikasi dan kinerja guru. Hal itu dilakukan dengan meningkatkan kualifikasi, kompetensi dan kesejahteraan.
“Guru diharapkan dapat menjadi agen pembelajaran dan agen peradaban. Tidak hanya menjadi fasilitator pembelajaran saja, tetapi sekaligus mentor dan konselor para siswa. Dengan demikian, guru adalah orang tua yang senantiasa berada di sisi para murid dalam suka duka serta memandu para muridnya mencapai cita-cita luhur,” tuturnya.
Sementara itu, setelah seremonial upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun ini berakhir dilanjutkan dengan rangkaian acara hiburan. Mulai dari penampilan ciamik Paduan Suara dari siswa/siswi SMPN 1 Pandaan yang menyanyikan beberapa komposisi nasional nasional, sendra tari Terbang Laro hingga performa SMPN 1 Gondangwetan.(Adf)