Sekolah Rakyat Jadi Ruang Belajar Terbuka, Wakil Bupati dan Dinas Pendidikan Pasuruan Dorong Sinergi Lintas Sektor

Pasuruan,kabar99news.com,– Kehadiran Sekolah Rakyat (SR) di Kabupaten Pasuruan tidak hanya dimaknai sebagai tempat belajar biasa. Lebih dari itu, SR hadir sebagai ruang belajar terbuka bagi anak-anak yang selama ini terkendala faktor sosial, ekonomi, maupun geografis dalam mengakses pendidikan.

Hal itu ditegaskan Wakil Bupati Pasuruan, KH. Shobih Asrori (Gus Shobih) saat meresmikan SR Terintegrasi 48 Kabupaten Pasuruan bersama Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Restu Novi Widiani di Komplek UPT Latihan Kerja Daerah (LKD) Kabupaten Pasuruan, Kecamatan Rejoso, Senin (29/9/2025).

“Pendidikan adalah hak dasar setiap warga negara sebagaimana dijamin UUD 1945 Pasal 31, Pasal 28C, dan Pasal 28E. Yakinlah, SR adalah usaha pemerintah yang mengalir hingga ke daerah untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya bagi mereka yang selama ini kesulitan mengakses sekolah formal,” ujar Gus Shobih.

Ia menekankan bahwa pendidikan rakyat harus tumbuh dari rakyat dan untuk rakyat. Oleh karenanya, tokoh lokal, relawan, dan komunitas perlu dilibatkan agar nilai-nilai kearifan lokal tetap hadir dalam kurikulum maupun metode belajar di SR.

“SR bukan sekadar kegiatan sesaat, melainkan program berkelanjutan yang harus dijaga bersama. Pemerintah wajib hadir, sementara masyarakat juga ikut serta membangun. Dengan begitu, pendidikan di Pasuruan akan lebih inklusif dan partisipatif,” tambahnya.

Senada dengan Wakil Bupati, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan, Ibu Tri Krisni Astuti, S.Sos, menegaskan komitmen pihaknya untuk mendukung penuh keberlangsungan SR. Menurutnya, kehadiran SR merupakan solusi alternatif bagi anak-anak yang sebelumnya terpinggirkan dari akses pendidikan formal.

“Sekolah Rakyat ini adalah wujud nyata kepedulian pemerintah terhadap anak-anak yang selama ini sulit mengenyam pendidikan karena hambatan biaya, jarak, maupun kondisi sosial. Kami di Dinas Pendidikan siap bersinergi dengan semua pihak, termasuk Dinas Sosial, perangkat daerah lain, komunitas, dan relawan untuk memastikan SR berjalan dengan baik,” ungkapnya.

Ibu Tri Krisni Astuti juga menambahkan bahwa Dinas Pendidikan akan memastikan kualitas proses belajar-mengajar di SR tetap terjaga, baik melalui pendampingan guru, penyusunan kurikulum berbasis kearifan lokal, maupun pembinaan kepada tenaga kependidikan.

“Harapan kami, SR tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga wadah pembentukan karakter anak-anak Pasuruan yang mandiri, berdaya saing, dan tetap berpijak pada nilai-nilai lokal,” tandasnya.

Dalam peresmian tersebut, sebanyak 75 siswa-siswi resmi diterima di SR Terintegrasi 48. Terdiri atas 25 siswa setingkat SD dan 50 siswa setara SLTA. Mereka akan didampingi 1 Kepala Sekolah, 18 Guru, serta 22 Tenaga Kependidikan.

Asisten Pemerintahan dan Kesra, Diano Fela Very Santoso menambahkan, kegiatan belajar-mengajar akan dilaksanakan dengan sistem keasramaan. Dengan begitu, anak-anak tidak hanya mendapat pendidikan akademik, tetapi juga pembinaan karakter sehari-hari.

Di akhir acara, Gus Shobih menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur, fasilitator, serta seluruh pihak yang telah mendukung berdirinya SR di Kabupaten Pasuruan.

“Semoga semangat gotong royong ini terus kita jaga demi mewujudkan Kabupaten Pasuruan yang inklusif, berdaya saing, dan berkembang,” pungkasnya.(Adf)

Leave a Reply

Kontak Pengaduan?